Jasa seekor kucing
Di sebuah desa terpencil,hiduplah sebuah keluarga petani
yang mempunyai seorang bayi yang baru berusia beberapa bulan dan seekor kucing
yang berbulu belang. Si belang sangat disayang oleh keluarga petani itu. Suatu
hari,ketika pak tani sedang berada di sawah, bu tani tampak sedang menidurkan
bayinya. Si belang pun tampak di sana. Setelah bayinya tidur,bu tani pun pergi
ke dapur untuk memasak . bayi yang sedang tidur itu hanya ditunggui oleh si
belang.
Nanti kalau anak majikanku besar,aku akan mengajaknya
bermain bersamaku,”kata si
belang dalam hati”. Tetapi tiba2 seekor ular datang
dari jendela. Tidak lama kemudian ular itu sudah berada tidak jauh dari tempat
si belang. Si belang segera melompat menghadang ular itu.
“berhenti. Kamu tidak boleh mendekati tempat tidur itu!”.hardik
si belang.
Ular itu tertawa.
Ha.ha.ha.. apa kamu bilang?dasar kucing kecil...kamu
tidak boleh mendekati tempat tidur itu! Teriak si belang.
Ha..ha..ha..kamu berani juga kucing kecil...kata ular itu
sambil mengangkat kepalanya.
Hai..ular,mau apa kamu memasuki kamar ini?
Ular itu mendesis.
“tadinya aku hanya berjalan-jalan di luar,tpi tiba2 saja
aku mencium bau manusia. kebetulan sekali jendela kamar ini terbuka,maka aku
bisa masuk!!
Ular itu kembali mendekati tempat tidur.
Diam di tempat!! Jangan coba2 kamu mendekat. Kalau tidak
....”ancam si belang sambil bersiap menerkam.
Kalau tidak apa??kamu mau melawanku??”hardik ular itu.
Si belang ragu2 sesaat.
Aku harus menjaga anak majikanku. Dulu ketika aku kecil,
majikanku memungutku dari pinggir jalan. Sekaranglah saatnya aku membalas
budi.”ujar si belang dalam hati”.
He..he..he..bagaimana kucing kecil?kalau kamu mau
lari,lekaslah. Aku maklum kalau bangsa kucing penakut semua. “ledek ular”
Si belang sangat marah mendengar kata2 ular itu. Dg brani
si belang menerkam ular yg hendak melukai anak majikannya. Terjadilah
perkelahiran yg seru. Si belang mencakar dan menggigit ular jahat itu. Ular itu
berulang kali menyemburkan bisa tpi si belang selalu berhasil menghindar.
Akhirnya si belang berhasil melukai mata ular. Dan
akhirnya ular itu kesakitan dan bersembunyi di kolong tempat tidur. Si belang
bermaksud mengejar ular tetapi ia dikejutkan oleh suara tangisan anak
majikannya. Si belang yg berlumur darah itu segera melompat ke atas tempat
tidur.
Bu tani dg tergesa2 dtang ke kamar. Ia begitu terkejut
melihat mulut si belang yg berlumuran darah. Bu tani mengira si belang telah
melukai anaknya.
Hus..kucing tidak tahu balas budi.pergi sana!!. Hardik bu
tani lalu mengambil sebatang kayu. Ia memukul si belang dan akhirnya si belang
mengeong .tetapi si belang tidak mau pergi dari sana.
Bukan saya yg salah,bu. Saya harus menjaga anak ini. Saya
tidak mau pergi karena ada ular sawah di tempat tidur ini,teriak si belang dg
bahasa binatang.
Akhirnya bu tani semakin marah,dan bu tani memanggil pak
tani utk membuang si belang ke hutan.
Meong.meong...meong(saya tidak bersalah,tolong jangan
buang saya).
AkhirnyA pak tani pun membuang si belang di tengah hutan
dan pulang lagi kerumahnya.
Saat di hutan,si belang sendirian ,ia hanya bertemu dg
burung pipit. Dan si belang pun bercerita tentang kejadian tdi kpd burung
pipit. Saat mereka berdua asyik bercerita tiba2 datanglah serigala. Ternyata
serigala itu ingin memakan si belang karena si belang takut akhirnya ia
lari,tetapi tetap saja serigala masih mengejar.
Saat si belang merasa lelah,ia bersembunyi di semak2...
saat itu serigala pun berhenti dan ia kembali lgi ke dalam hutan.
Setelah si belang bebas dri kejarang serigala,si belang
merasa haus. Ia mencoba utk mencari air dan makanan. Tetapi satu pun tidak ada.
Dan pda saat si belang berjalan,ternyata ada mataair yg segar dan bersih dan
akhirnya di sanalah si belang beristirahat dan minum.
Dan pda saat si belang asyik minum,tiba 2ada burung pipit
yg tdi bertemu dg si belang. Burung pipit itu mengatakan bahwa majikan si
belang mencari belang. Karena pak tani ternyata salah paham dg si belang. Tdi
setelah pak tani membuang si belang,ia melihat di kolong kasur dan ternyata di
sana ada ular yg sangat besar tetapi ular itu sudah mati. Nah..karena pak tani
sudah salah paham dg kamu,jdi pak tani mencari kamu kembali,belang.
Ketika si belang mendengar kabar itu si belang senang
sekali. Saat itu...terdengarlah suara pak tani yg memangil2 si belang.
Belang.........belang.........belang.ini aku pak tani.
Pipit sepertinya itu suara majikanku,eh aku akan menyusul
ke sana ya..
Oh iya makasih ya kabarnya,kalau tidak ada kamu pasti aku
tidak akan pernah bertemu majikanku lgi..salam kenal ya burung pipit.
Akhirnya si belang pun menemui pak tani..
Meong..meong..
Ya ampun belang,maafkan saya ya...saya sudah salah paham
terhadap kamu..ternyata kamu sudah menyelamatkan anakku dari ular. Terimakasih
ya..
Sekarang ayo kita kembali ke rumah !!!!!
tamat
0 komentar:
Posting Komentar